DSP

Blog Artikel Berita Olahraga Terbesar Indonesia

Celtic di Panggung Eropa: Brendan Rodgers Buktikan Diri Meski

Celtic di Panggung Eropa: Brendan Rodgers Buktikan Diri Meski di Tengah Hubungan Rumit dengan Fans

Celtic di Panggung Eropa: Brendan Rodgers Buktikan Diri Meski di Tengah Hubungan Rumit dengan Fans

Brendan Rodgers kembali menjadi pusat perhatian setelah menghadapi MPO08 kritik dari pendukung sendiri dan kekalahan di laga Old Firm yang jarang terjadi, Rodgers tetap membawa Celtic melangkah ke babak playoff Liga Champions. Bagi manajer asal Irlandia itu, permainan di lapangan lebih penting daripada gaya, dan kali ini, ia berhasil membuktikan bahwa timnya memiliki kapasitas untuk bersaing di Eropa. 

Kisah Rodgers di Celtic memang penuh cerita dan rumor. Sebelumnya, banyak yang membandingkannya dengan pelatih Celtic sebelumnya, Ange Postecoglou, yang kini sedang berjuang di Tottenham. Perbedaannya? Rodgers punya ikatan emosional dengan Celtic yang membuatnya tetap relevan di klub ini. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung terkait berapa lama Rodgers bisa terus bersemangat dalam kompetisi domestik yang kurang kompetitif sebelum kontraknya habis pada 2026 mendatang?

Kilas Balik Karier Rodgers: Tantangan Baru Bersama Celtic

Kunci dari perjalanan Rodgers adalah Liga Champions. Celtic telah menunjukkan reaksi luar biasa setelah kekalahan telak 7-1 dari Borussia Dortmund. Dalam grup yang diisi tim-tim tangguh seperti Atalanta dan RB Leipzig, mereka berhasil mengumpulkan 12 poin dalam tujuh pertandingan, pencapaian yang tak bisa dianggap remeh. Celtic kini berada di tengah-tengah grup 36 tim, setara dengan klub-klub seperti Lille, Club Brugge, dan PSV Eindhoven, yang merupakan langkah maju besar bagi klub Skotlandia ini. Namun, perjalanan Rodgers bukan tanpa kontroversi. 

Dalam konferensi pers awal Januari lalu, ia mengkritik suporter Celtic yang mencemooh permainan operan mundur dan bernyanyi untuk pemain lama seperti Kieran Tierney. Meski sering berusaha tampil sebagai “bagian dari mereka,” hubungan Rodgers dengan pendukung Celtic kerap terasa rumit, terutama setelah kepergiannya ke Leicester pada 2019 yang menyisakan kekecewaan. Celtic di Panggung Eropa

Ketika membahas karier Rodgers, sulit untuk mengabaikan lika-likunya. Di Leicester, ia membawa tim ini meraih Piala FA dan finis kelima berturut-turut, meskipun akhirnya mereka terdegradasi tak lama setelah ia pergi. Di Liverpool, pencapaiannya memudar di bawah bayang-bayang revolusi Jurgen Klopp. Kini, di Celtic ia kembali menjadi penguasa penuh, sesuatu yang mungkin tidak akan ia dapatkan di klub lain.

Kekalahan yang Berarti: Apa Langkah Berikutnya untuk Rodgers?

Rodgers mungkin memiliki ego besar, tetapi ia juga seorang pemimpin yang perhatian terhadap stafnya. Meski begitu, ia tidak kebal dari kritik terutama saat Celtic mengalami kekalahan besar di Eropa. Kekalahan 7-1 dari Dortmund adalah pengingat bahwa mereka masih tertinggal dari klub-klub elite benua. Namun, respons Celtic mengalahkan tim seperti Atalanta dan RB Leipzig menunjukkan bahwa tim ini tidak hanya sekadar berpartisipasi, tetapi juga siap bersaing.

Dengan kemenangan ini, Rodgers akan melangkah angkuh ke Villa Park untuk menghadapi laga terakhir di babak grup Liga Champions. Ia tahu bahwa Celtic telah mencapai tonggak sejarah penting, dan hal ini memberi dirinya serta tim dukungan untuk terus melangkah maju.

Brendan Rodgers adalah sosok yang penuh warna. Dari cerita tentang sepatu Tom Ford yang ia kenakan saat terpeleset di pinggir lapangan hingga dedikasinya membawa Celtic ke level yang lebih tinggi, ia adalah karakter yang menarik di dunia sepak bola. Pertanyaan besar selanjutnya adalah apa rencananya setelah 2026? Apakah ia akan tetap di Celtic, atau kembali mencari tantangan baru di liga yang lebih kompetitif? Yang jelas, untuk saat ini ia adalah bintang yang kembali bersinar terang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *