Shin Tae Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada awal 2020, Shin Tae-yong telah membawa perubahan signifikan dalam filosofi dan kedisiplinan skuad Garuda. Pelatih asal Korea Selatan ini dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas, tanpa kompromi terhadap pemain yang melanggar aturan. Bahkan, sejumlah pemain berbakat pun tidak luput dari tindakan tegasnya. Dalam wawancara di salah satu kanal YouTube Korea Selatan, Shin mengaku telah mencoret lebih dari 10 pemain karena aksi indisipliner, termasuk berbohong IDNSCORE.
5 Pesepakbola Berbakat yang Dicoret dari Timnas Indonesia
Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong dikenal memiliki standar disiplin yang tinggi. Pelatih asal Korea Selatan ini tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap pemain yang melakukan pelanggaran, bahkan jika mereka adalah pemain berbakat sekalipun. Sikap ini diambil untuk menjaga harmoni tim dan memastikan setiap pemain memiliki dedikasi penuh terhadap lambang Garuda di dada. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah nama besar terpaksa dicoret dari skuad karena tindakan indisipliner. Siapa saja mereka? Berikut adalah lima pesepakbola berbakat yang kehilangan tempat di Timnas Indonesia.
- Rifad Marasabessy: Terlambat Tanpa Alasan
Rifad Marasabessy, yang sempat menjadi andalan di posisi fullback kanan Timnas Indonesia U-19, terpaksa harus kehilangan tempatnya. Setelah beberapa kali dipercaya mengisi sisi kanan pertahanan Timnas, Rifad terlambat hadir saat pemusatan latihan menjelang playoff Kualifikasi Piala Asia 2023. Ketidakhadirannya tanpa alasan yang jelas membuat Shin mengambil langkah tegas. Sikap ini menjadi pengingat bagi pemain lain bahwa kedisiplinan adalah hal utama untuk bertahan di tim.
- Ramai Rumakiek: Tidak Merespons Pemanggilan
Winger berbakat ini menjadi salah satu pemain kunci Timnas Indonesia pada 2021 hingga awal 2022. Dengan performa yang impresif, ia berhasil mencetak tiga gol dari 12 pertandingan internasional. Namun, saat dipanggil untuk memperkuat tim dalam persiapan SEA Games 2021, Ramai mangkir tanpa memberikan alasan. Ketidakhadirannya menjadi pukulan telak bagi Timnas yang saat itu sangat membutuhkan jasanya. Sebagai konsekuensi, Ramai dikeluarkan dari daftar pemain yang dipertimbangkan untuk turnamen tersebut.
- Osvaldo Haay: Alasan yang Tidak Konsisten
Osvaldo Haay adalah salah satu penyerang yang diandalkan Timnas Indonesia pada Kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, ketika dipanggil untuk playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, ia absen dengan alasan sakit yang tidak didukung oleh laporan resmi. Tindakannya dianggap tidak bertanggung jawab dan membuatnya kehilangan kepercayaan dari pelatih. Sejak saat itu, Osvaldo tidak lagi menjadi bagian dari rencana Shin di Timnas.
- Nurhidayat Haji Harris: Mentalitas yang Dipertanyakan
Nurhidayat Haji Harris adalah bek muda yang sempat diproyeksikan tampil dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Uni Emirat Arab. Namun, tindakan indisipliner selama pemusatan latihan membuatnya dikeluarkan dari tim. Meskipun potensinya besar, sikapnya dinilai tidak sesuai dengan standar profesional yang diharapkan. Keputusan ini menjadi pengingat keras bagi pemain muda lainnya untuk menjaga sikap di dalam dan di luar lapangan.
- Elkan Baggott: Absen di Momen Penting
Bek yang hampir mencapai level Premier League ini menjadi sorotan setelah menolak hadir dalam persiapan playoff Olimpiade Paris 2024 melawan Guinea U-23. Sikapnya dianggap tidak mencerminkan tanggung jawab sebagai pemain Timnas. Setelah kejadian itu, Elkan tidak lagi dipanggil untuk bergabung, meskipun ia memiliki potensi besar untuk membawa Timnas Indonesia bersaing di level internasional.
Kedisiplinan sebagai Pondasi Keberhasilan
Shin Tae-yong telah menunjukkan bahwa kedisiplinan adalah elemen tak tergantikan dalam membangun sebuah tim. Meskipun keputusan mencoret pemain berbakat ini kerap menjadi perdebatan, pendekatannya terbukti membawa dampak positif bagi perkembangan Timnas Indonesia. Shin berfokus pada menciptakan budaya tim yang kuat, di mana setiap pemain memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Langkah tegas Shin Tae-yong ini tidak hanya menjadi pelajaran bagi pemain yang bersangkutan, tetapi juga bagi seluruh generasi pesepakbola Indonesia. Dengan menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, Shin berharap dapat membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi di kancah internasional.
Leave a Reply