DSP

Blog Artikel Berita Olahraga Terbesar Indonesia

Indonesia kena sanksi FIFA, kok bisa?

Indonesia kena sanksi FIFA, kok bisa?

Indonesia kena sanksi FIFA, kok bisa?

 

Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuanganya di babak kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Di bulan Juni nanti, Timnas Indonesia akan berhadapan dengan China dan juga Jepang. Kedua pertandingan tersebut akan diselenggarakan secara home away IDNSCORE.

 

Sayangnya Indonesia dan PSSI mendapatkan sanksi dari FIFA berupa denda dan pengurangan penonton dalam laga kandang. Apa yang terjadi sehingga PSSI dan Indonesia disanksi oleh FIFA? 

 

Penyebab Timnas Indonesia disanksi FIFA

FIFA baru saja menjatuhkan sanksinya kepada Timnas Indonesia. Sanksi ini dijatuhkan akibat perbuatan para suporter yang hadir dalam laga kandang Timnas Indonesia dan juga Bahrain pada bulan Maret lalu.

Diungkapkan Arya Sinulingga, Timnas Indonesia mendapatkan teguran dari FIFA yang merujuk pada FDD 2338 pasal 18 terkait perbuatan diskriminasi. Hal ini disimpulkan telah terjadinya perbuatan diskriminasi yang dilakukan oleh suporter Timnas Indonesia kepada Timnas Sepak Bola Bahrain.

Di dalam pantauan sistem FIFA,  para suporter Timnas Indonesia yang menempati tribun utara dan selatan dinilai sangat aktif. Diperkirakan sebanyak 200 suporter meneriaki slogan Xenofobia. 

Xenofobia ini merujuk pada sikap yang menjelekan orang asing, dimana Bahrain disini merupakan targetnya sebagai tamu Timnas Indonesia. Dan tentunya perilaku tersebut dinilai melanggar salah satu prinsip FIFA yang menjunjung nilai kesetaraan.

Hal ini sedikit merugikan Timnas Indonesia di laga kandang selanjutnya dalam menjamu Tim dari China pada tanggal 5 Juni 2025 nanti.

Indonesia kena Sanksi yang dijatuhkan FIFA

Akibatnya PSSI dan juga Timnas akan dijatuhkan dua sanksi sekaligus atas kejadian itu. Sanksi tersebut berupa denda sebanyak 400 juta rupiah lebih, atau hampir setengah miliar. 

Dan sanksi yang kedua berupa pengurangan penonton sebanyak 15% dari total kapasitas stadion atau diperkirakan sebanyak 10.000 penonton. Pertandingan kandang Timnas Indonesia menjamu China akan menjadi hari dimana sanksi ini akan dijalankan. Kursi-kursi itu harus dikosongkan, terlebih kursi-kursi di bagian utara dan selatan stadion, tepatnya di belakang gawang.

Hal ini tentu merugikan Timnas Indonesia. Apalagi 10.000 penonton bukanlah jumlah yang sedikit. Sebanyak dua sektor tempat duduk akan ditutup.

Namun, ada opsi lain selain mengosongkan kursi-kursi itu. FIFA memberikan opsi untuk mengisi kursi-kursi itu bagi para perempuan, kelompok anti diskriminasi, keluarga, dan juga pelajar. 

Yang nantinya, mereka yang mengisi kursi-kursi itu harus membawa banner yang bertemakan anti diskriminasi. FIFA juga meminta PSSI untuk mengatur kedua sektor tempat duduk itu H-10 pertandingan. Selain itu, PSSI juga diminta untuk membuat rencana yang matang untuk menyuarakan melawan anti diskriminasi dalam sepakbola Indonesia.

Belum tahu apakah PSSI akan memilih opsi ini atau memilih mengosongkan kursi tersebut. Tentunya PSSI pasti akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Dan akan melakukan edukasi dan literasi pada suporter Timnas.

Arya Sinulingga juga menyampaikan, meskipun sanksi itu tidak mudah, PSSI akan menjalankannya. Dan dirinya berharap suporter akan membantu PSSI bertanggung jawab atas apa yang terjadi dengan tidak lagi melakukan ujaran kebencian, rasisme, xenophobia, dan hate speech pada siapapun baik di dalam atau di luar sepakbola.

Karena hal ini akan merugikan banyak pihak, selain merugikan PSSI, para pemain Timnas Indonesia pun akan kekurangan dukungan suporter, dan juga merugikan penonton itu sendiri.

Dengan mengurangi jumlah penonton sebanyak 15%, itu artinya penjualan tiket pun akan dikurangi sebanyak 15%, tentunya hal itu akan membuat penonton semakin sulit untuk mendapatkan tiket hingga terjadinya war tiket.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *